From foryanto@yahoo.com Mon Oct 1 08:38:20 2001 Return-Path: Delivered-To: onno@pop-qmail.indo.net.id Received: (qmail 13877 invoked from network); 1 Oct 2001 08:38:29 +0700 Received: from unknown (HELO sv-1.indo.net.id) (202.159.33.41) by 0 with SMTP; 1 Oct 2001 08:38:29 +0700 Received: (qmail 17784 invoked by alias); 1 Oct 2001 08:38:29 +0700 Delivered-To: onno+indo.net.id@sv-1.indo.net.id Received: (qmail 17779 invoked by uid 505); 1 Oct 2001 08:38:29 +0700 Received: by sv-1.indo.net.id with indonet_e-virus_scanner-0.1c (clean, processed in 0.276945 secs); 01/10/2001 08:38:28 Received: from mailgate.indo.net.id (202.159.33.87) by sv-1.indo.net.id with SMTP; 1 Oct 2001 08:38:28 +0700 Received: (qmail 17152 invoked by alias); 1 Oct 2001 08:38:28 +0700 Delivered-To: onno@indo.net.id Received: (qmail 17132 invoked from network); 1 Oct 2001 08:38:27 +0700 Received: from unknown (HELO n20.groups.yahoo.com) (216.115.96.70) by 0 with SMTP; 1 Oct 2001 08:38:27 +0700 X-eGroups-Return: sentto-2640246-8109-1001900301-onno=indo.net.id@returns.onelist.com Received: from [10.1.4.56] by n20.onelist.org with NNFMP; 01 Oct 2001 01:38:21 -0000 X-Sender: foryanto@yahoo.com X-Apparently-To: genetika@yahoogroups.com Received: (EGP: mail-7_4_1); 1 Oct 2001 01:38:20 -0000 Received: (qmail 37362 invoked from network); 1 Oct 2001 01:38:20 -0000 Received: from unknown (10.1.10.26) by l10.egroups.com with QMQP; 1 Oct 2001 01:38:20 -0000 Received: from unknown (HELO web13807.mail.yahoo.com) (216.136.175.17) by mta1 with SMTP; 1 Oct 2001 01:38:20 -0000 Message-ID: <20011001013820.66808.qmail@web13807.mail.yahoo.com> Received: from [61.5.16.69] by web13807.mail.yahoo.com via HTTP; Sun, 30 Sep 2001 18:38:20 PDT To: mailplus@yahoogroups.com, ergotron@yahoogroups.com, tik-ipb@yahoogroups.com, itcenter@yahoogroups.com, genetika@yahoogroups.com From: "Foryanto J. Wiguna" MIME-Version: 1.0 Mailing-List: list genetika@yahoogroups.com; contact genetika-owner@yahoogroups.com Delivered-To: mailing list genetika@yahoogroups.com Precedence: bulk List-Unsubscribe: Date: Sun, 30 Sep 2001 18:38:20 -0700 (PDT) Reply-To: genetika@yahoogroups.com Subject: [GENETIK@] FYI : Memanfaatkan komputer tua dengan Sistem operasi Linux Content-Type: text/plain; charset=us-ascii Content-Transfer-Encoding: 8bit Status: R X-Status: N Memanfaatkan komputer tua dengan Sistem operasi Linux Oleh : Adi Nugroho (adi.nugroho@upg.linux.or.id) Di kantor-kantor kecil yang mempunyai hanya sedikit dana untuk sistem komputer, seringkali dihadapkan dengan dilema untuk meng-upgrade komputer yang ada. Jika kantor tersebut mempunyai 5 - 10 buah komputer tipe 486, maka dibutuhkan biaya 20 hingga 50 juta rupiah untuk membeli komputer yang up to date, seperti Pentium II Mungkin terpikir oleh kita, bagaimana cara mengupgrade sistem komputer tersebut dengan biaya yang lebih murah. Hal tersebut menjadi jauh lebih mudah dengan memanfaatkan sistem operasi Linux. Dengan sistem operasi Linux, sebuah komputer bisa saja memanfaatkan resources dari komputer lain yang ada dalam suatu jaringan komputer. Hal ini berbeda dengan networking yang menggunakan Novel Netware ataupun Windows NT. Pada sistem tersebut, walau kita dapat menggunakan harddisk dan printer jaringan, namun kita tetap membutuhkan processor yang cepat dan memory yang besar untuk dapat menjalankan aplikasi-aplikasi modern. Pada jaringan komputer yang menggunakan sistem operasi Linux, sebuah komputer tua sekelas 486 dengan memory 8 MB bisa saja "seakan-akan" menjalankan sebuah aplikasi dengan kecepatan yang menyamai Pentium II. Bagaimana caranya? Dengan menjalankan aplikasi itu pada server. Pada contoh diatas, Kita cukup mengupgrade satu komputer saja, dan semua komputer lain akan kita set agar menggunakan resources dari server tersebut. Timbul pertanyaan, "apakah server tersebut tidak menjadi 'overloaded' dengan menjalankan aplikasi yang diminta oleh user?" Jawabannya tergantung pada aplikasi yang digunakan. Pada umumnya, jika kita melihat pemakaian resources pada komputer kita, CPU kita hanya terpakai kurang dari sepuluh persen saja. Hal ini berarti, resources yang 90 persen tadi sebenarnya masih dapat kita gunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk menjalankan aplikasi untuk workstation lainnya. Untuk menguji sistem ini, penulis menggunakan sebuah komputer pentium !!!/450 MHz dengan memory 128 MB yang akan dioperasikan sebagai server, dan lima buah komputer 486 dengan memory 8-16 MB yang akan dioperasikan sebagai workstation. Keduanya berisi sistem operasi Linux dan netscape 4.7. Pada percobaan ini digunakan SuSE Linux, namun tidak berarti distribusi linux lainnya tidak bisa digunakan untuk keperluan ini. Kami menggunakannya hanya karena masalah kebiasaan. Bahasa genitnya, "Aku tak bisa hidup tanpa YaST". Pertama tama, dicoba untuk menjalankan netscape 4.7 pada workstation tersebut. Workstation tersebut berjalan dengan sangat lambat. Diperlukan waktu lebih dari lima menit untuk membuka layar netscape. Kemudian, dicoba untuk telnet ke server, dan menjalankan aplikasi yang sama, netscape 4.7. Ternyata, hanya dibutuhkan beberapa detik saja untuk menjalankannya. Mari mengembangkannya. Menjalankan X, dan menjalankan telnet mungkin mudah, namun sangat membosankan. Alangkah indahnya hidup ini jika semua serba otomatis. Kita coba menjalankan xdm dari server di workstation, dengan mengetik "X -query server", dimana "server" adalah nama server. Blang... login screen dari server muncul di workstation, kita tinggal login seperti biasa, seakan-akan mengetik /etc/rc.d/xdm start di lokal. Tinggal satu hal lagi yang tertinggal. lebih indah lagi jika semua berjalan otomatis sejak boot up. Karenanya, kami membuat sebuah script singkat di /etc/rc.d/init.d yang berisi satu baris saja, "/usr/X11R6/bin/X -query server", dan menyimpannya dengan nama "terminal". Setelah file itu dibuat executable dengan perintah "chmod 755 terminal", dicoba untuk menjalankannya. Jalan? Beres. Tidak jalan? Hmmm.... Beberapa distribusi tidak mengijinkan akses XDM dari remote. Terpaksa diakalin lagi.... Cari file "xaccess". Kaloq di SuSE, file ini ada di /usr/X11R6/lib/X11/xdm". Untuk distribusi lain, silakan cari sendiri :-) Nah, file ini berisi nama-nama host yang boleh mengakses xdm secara remote. Kaloq mau semua host bisa mengakses xdm, isi saja *. Gampang khan.... Sekarang tinggal dimasukkan ke init script. Contohnya, jika ingin dimasukkan ke runlevel 2, kita tinggal membuat simbolic link dari script tadi ke /etc/rc2.d. Caranya, ketik "ln -s /etc/rc.d/init.d/terminal /etc/rc2.d/S99terminal". Kami memboot komputer untuk memastikan bahwa semua berjalan lancar dengan perintah "reboot", dan sistem berjalan lancar. Selesailah sudah. Kami kemudian membuat hal yang sama pada keempat komputer yang lain. Satu hal yang menarik, biasanya kita memerlukan proxy server atau router (ip forwarding/masquerading/NAT) untuk membagi akses modem ke komputer lain. Namun karena kelima komputer ini hanya merupakan layar dari server, maka tanpa konfigurasi apapun, semua komputer bisa menjalankan internet browser seperti Netscape. -o0o- * Mohon kritikan dari tulisan ini dikirim ke penulis * Tulisan ini hanya merupakan pengalaman penulis, jika anda mencobanya, resiko ada di tangan anda! Semoga bermanfaat! Salam ===== ==Foryanto J. WigunaŽ== COMTECH (COMMUNITY OF TECHNOLOGY) __________________________________________________ Do You Yahoo!? Listen to your Yahoo! Mail messages from any phone. http://phone.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~--> FREE COLLEGE MONEY CLICK HERE to search 600,000 scholarships! http://us.click.yahoo.com/ujOgTC/4m7CAA/ySSFAA/9rHolB/TM ---------------------------------------------------------------------~-> To unsubscribe from this group, send an email to: GENETIKA-unsubscribe@egroups.com Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/