----- Original Message ----- From: naura muharani To: Sent: Sunday, October 15, 2000 5:40 PM Subject: belanja online > Selama sore Pak. Saya wartawan Bisnis Indonesia (BI) > kembali ngrepoti Anda untuk memberikan tanggapan atas > sejumlah pertanyaan. Rencananya tanggapan itu akan > dimuat dalam laporan utama BI edisi 22/10/00 tentang > belanja online. > > Cantolannya adalah Lipposhop.com yang melakukan > promosi besar-besaran belakangan ini. Dari situ kami > ingin mengangkat topik persaingan belanja online. > Terutama dari tinjauan B to C. > > Adapun pertanyaannya: > > 1. Sepengamatan Anda sejauh mana bisnis ini akan > menguntungkan mengingat kondisi perekonomian dan belum > adanya peraturan jelas tentang hal itu di Indonesia? Masalah untung biasanya engga terlalu berkaitan dengan peraturan yang jelas ... justru dengan kondisi peraturan yang tidak jelas ini malah mungkin lebih baik ... Secara umum bisnis B2C aka menguntungkan jika si penjual bisa memperoleh massa / segmen pasar yang jelas di samping itu pasar / massa hanya akan bisa nempel (stick) jika si penjual bisa terus di percaya ... saya rasanya sih kalau teman-teman di Lippo bisa mendapatkan ke 2 resep utama tadi yaitu massa / pasar yang jelas + bisa di percaya (pasti bisa dong) maka sebetulnya tidak terlalu sulit untuk survive di e-commerce B2C .. > > 2. Apakah bisnis itu sudah [atau akan] memasyarakat > dan sejauh mana fasilitas ini akan memudahkan > kehidupan konsumen di Indonesia? kalau fasilitas sebenernya bisa bisa saja memudahkan kehidupan konsumen ... yang perlu dibina adalah memperbanyak massa di Internet supaya jumlah konsumen yang ingin belanja semakin banyak karena menurut survey yang dilakukan oleh Mark Plus yang kalau tidak salah di laporkan di SWA bulan Juni pengguna internet di Indonesia yang bisa menjadi target pasar B2C sangat sedikit sekali jumlahnya hanya 10%-an gitu dari populasi pengguna internet .. > 3. Sepengetahuan Anda sudah adakah hasil riset > menyangkut sejauh mana perkembangan belanja online di > Indonesia? Bagaimana prediksinya ke depan? silahkan baca SWA bulan juni kalau engga salah di situ di laporkan hasil penelitian teman-teman di Mark Plus Kalau prediksi-nya ke depan sebetulnya yang paling hot adalah B2B & kebetulan infrastruktur yang dibutuhkan untuk B2B jauh lebih sederhana daripada B2C & jumlah uang di transaksikan di B2B jauh lebih besar + lebih pasti daripada B2C ... > > 4. Bagaimana penilaian Anda tentang investor yang > tampak sangat antusias terjun ke bisnis ini. Hal ini > terutama dikaitkan dengan tren turunnya kinerja dan > mandeknya pertumbuhan perusahaan online B to C di luar > negeri? Apakah Indonesia akan mengalami siklus naik > atau justru langsung terimbas kondisi yang menurunkan > harga saham perusahaan jenis itu, misalnya Amazon.com? Kalau fokus-nya ke B2C mungkin akan sulit terutama karena massa internet di Indonesia juga masih kecil .. Fokus yang akan menguntungkan & sudah terbukti di banyak tempat adalah + B2B + Komunitas ke dua basis itu yang biasanya akan mendatangkan pola yang baik dalam ber-bisnis di Internet tentunya di B2B & pola komunitas .. tidak bisa kita melakukan eksploitasi seperti di B2C lebih banyak pola win-win sama-sama membutuhkan .. > 5. Faktor apa saja yang akan menjadi penghambat dan > peluangnya ada di mana? Bagaimana kaitannya dengan > masih sedikitnya pengguna Internet di Indonesia? > Apakah konsumen dan produsennya sudah siap? Sebetulnya kalau kita fokusnya ke B2B & komunitas maka jumlah massa Internet di Indonesia menjadi tidak relevan dalam banyak hal pola B2B & komunitas yang terjadi tidak harus tergantung jumlah massa Internet di Indonesia Faktor penentunya akan lebih bergeser ke expertise, profesionalitas dari masing-masing pemain dalam pola B2B & komunitas ... > 6. Di mana risiko belanja online? Apa saja yang perlu > diperhatikan konsumen sebelum melakukan hal itu? resiko yang paling besar barangkali ya kartu kredit yang curian / dicuri .. barang yang sampai tidak sesuai dengan yang ada dilayar hanya merchant yang baik tidak akan mengambil resiko untuk itu ... biasanya mereka akan semaksimal mungkin untuk menjaga nama baik mereka karena berbisnis di Internet tidak beda jauh dengan bisnis biasa ... nama baik menjadi taruhan ... > 7. Jenis kejahatan apa saja yang banyak terjadi pada > belanja online? Apa kiatnya agar konsumen bisa > berbelanja dengan aman? yang paling buruk adalah di tipu yang agak sial adalah kartu kredit kita di pakai oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab sedang pencurian kartu kredit umumnya tidak terjadi pada saat kita belanja online karena itu biasanya terjadi pada saat kita melakukan transaksi-transaksi kartu kredit di tempat-tempat di luar dunia online ... maka agar konsumen aman ada baiknya semua transaksi di copy / di catat dalam catatan komputer supaya enak complain-nya ... > 8. Bagaimana pendapat Anda menyangkut pendapat bahwa > perkembangan belanja online ini sebenarnya lebih > menguntungkan bisnis berskala usaha menengah-kecil > (UKM)yang cakupannya lokal? teman-teman di UKM saya lihat lebih banyak melakukan transaksi B2B daripada B2C B2B yang dilakukanpun sederhana saja dengan aktif melalui e-mail bermintra dan transaksi dilakukan secara manual ... artinya internet sebetulnya dipakai sebagai alternatif dari SLJJ, SLI & FAX yang lebih mahal .. hanya itu yang banyak di lakukan .. sisa pola transaksi seperti pengiriman uang & barang dilakukan oleh UKM dengan cara biasa / konvensional .. > > Demikian pertanyaan dari saya. Saya berharap > jawabannya dapat di-posting paling lambat pada 17/10 > malam. Atas perhatian, bantuan, dan kerja samanya saya > ucapkan banyak terima kasih. > > > Hormat saya, > > > > Ramadhian AB > Wartawan BI > e-mail: nauram@yahoo.com atau > ramadhian.adibroto@bisnis.co.id > > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Yahoo! Messenger - Talk while you surf! It's FREE. > http://im.yahoo.com/ >