Membangun Industri Teknologi Informasi dari Dunia Pendidikan Tulisan ini merupakan rangkuman beberapa kegiatan dilapangan yan dilakukan oleh ITB bekerjasama dengan berbagai industri teknologi informasi yang ada di Indonesia maupun luar negeri, seperti, MUGEN (Industri komputer di Indonesia), Elektrindo Nusantara (Industri telekomunikasi di Indonesia), Intel, Motorola dan Microsoft. Kami berharap apa yang terjadi di ITB dapat pula di adopsi oleh berbagai perguruan tinggi / lembaga pendidikan lain di Indonesia untuk kepentingan perbaikan mutu SDM yang dihasilkan. Atau alternatif lain, lembaga pendidikan di Indonesia yang lain dapat berasosiasi / berkoalisi dengan kami di ITB untuk bekerjasama dengan industri teknologi informasi tersebut. Pola (modus operandi) yang digunakan sangat sederhana.- ITB sebagai lembaga pendidikan bertugas untuk mencetak / menghasilkan manusia yang berkualitas sebanyak-banyaknya. Tentunya manusia yang dihasilkan tidak harus mahasiswa ITB saja, jika mungkin kami menghasilkan spin off di lembaga pendidikan lain maka itu lebih baik lagi bagi kebanyakan industri yang kami ajak bekerjasama. Jelas bahwa objektif yang harus dicapai oleh ITB sangat sederhana dalam hal ini. Jika dalam proses pembentukan SDM tersebut ternyata kami menghasilkan produk-produk teknologi baru, maka bisa dianggap sebagai bonus bagi industri tersebut. Mari kita lihat kerjasama yang berlangsung. Dengan Elektrindo Nusantara kerjasama telah kami lakukan cukup lama. Beberapa yang cukup besar adalah bantuan Elektrindo Nusantara untuk membangun infrastruktur saluran komunikasi satelit bagi jaringan komputer antar dunia pendidikan dengan menggunakan ITB sebagai gateway utama ke Internet pada kecepatan total 3.5 Mbps. Kegiatan ini merupakan bagian dari Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) untuk ujicoba pembangunnan Academic Information Infrastructure (AII) pada tingkat Asia Pasifik. Konsep ini kemudian di adopsi sebagai prototype awal bagian dari NUSANTARA-21 bidang pendidikan yang self-finance & sustainable. Beberapa universitas tersebar dari Banda Aceh hingga Manado terkait pada jaringan satelit ini. Sayang sekali dalam kondisi krisis moneter seperti ini, sewa satelit yang menggunakan US$ menjadi terasa sangat mahal walaupun Elektrindo Nusantara telah memberikan banyak sekali potongan. Penelitian lain yang dikembangkan bersama Elektrindo Nusantara adalah integrasi Global Positioning System (GPS) dengan teknologi Wireless Data Network (WDN) untuk Automatic Vehicle Locator System (AVLS). Dari kerjasama ini paling tidak kami melibatkan ratusan orang di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia untuk menguasai teknologi Internet. Proses transfer teknologi dilakukan melalui berbagai media diskusi elektronik khususnya mailing list sysop-l@itb.ac.id. Kami berharap bahwa nantinya orang-orang yang berhasil kami hasilkan dari program ini dapat kemudian menjadi tulang punggung perkembangan teknologi Internet di daerahnya masing-masing. Kerjasama dengan Motorola menggunakan pola yang lain dibandingkan dengan kerjasama dengan Elektrindo Nusantara yang sifatnya lebih applied & operasional. Objektif yang kami canangkan dengan Motorola adalah agar sebanyak mungkin mahasiswa yang dapat mengerti teknologi Motorola. Cara yang digunakan adalah dengan bekerjasama dengan bagian SDM Motorola Indonesia, kami di ITB memperoleh sumbangan buku-buku & peralatan berupa Evaluation Board. ITB kemudian mengadakan praktikum, penelitian, seminar & workshop menggunakan peralatan yang diperoleh tersebut. Materi praktikum telah dikembangkan di ITB untuk mengadopsi peralatan yang diberikan oleh Motoroka tersebut. Pola adopsi dilakukan secara terbuka antara para dosen, mahasiswa & Motorola yang terlibat melalui mailing list di Internet yaitu di motorola-itb@ee.itb.ac.id. Saat ini telah ratusan maasiswa di ITB (terutama jurusan Elektro ITB) yang mengetahui lebih dalam tentang teknologi Motorola ini. Mliha keuntungan yang demikian besar yang dapat diperoleh, kami di ITB telah mulai mengambil ancang-ancang untuk membuka kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan lain di Indonesia yang tertarik untuk mengadopsi teknologi ini untuk berbagai kegiatan praktikum & penelitian. Berbeda dengan Elektrindo Nusantara & Motorola, kerjasama yang melibatkan MUGEN, Intel & Microsoft merupakan kerjasama yang sifatnya lebih ditujukan untuk membentuk profesionalisme SDM yang ada pada kami. Ada dua (2) kegiatan besar yang kami laksanakan, yaitu: Authorized Academic Training Program (AATP) dan Perakitan PC ubntuk dunia pendidikan. Khususnya Intel & MUGEN saat ini membuka kerjasama dengan Divisi Komputer Himpunan Mahasiswa Elektro ITB (divkom@hme.ee.itb.ac.id) yang memungkinkan mahasiswa & dunia pendidikan untuk memesan PC dengan harga murah. Mahasiswa tang bergabung pada DIVKOM HME ITB mengembangkan kemampuan profesionalnya dengan melalui proses perakitan & pemeliharaan / customer support dari PC yang dijual. PC tersebut hanya dijual ke kalangan pendidikan saja, dengan tujuan untuk membantu para siswa / mahasiswa yang membutuhkan. Pada kerjasama Microsoft, MUGEN & ITB untuk Authorized Academic Training Program (AATP) , kami bertujuan untuk menghasilkan profesional, system engineer & trainer bidang komputer yang di sertifikasi oleh Microsoft. Sertifikasi seperti Microsoft Certified Profesional (MCP), Microsoft Certified System Engineer (MCSE) dan Microsoft Certified Trainer (MCT) merupakan sertifikasi yang bergengsi di dunia komputer. Orang yang berhasil memperoleh saertifikasi ini sangat di cari di dunia profesional & bagi mahasiswa yang bergabung pada program AATP & berhasil memperoleh sertifikasi ini dapat dengan mudah menembus pasar global. Program AATP di ITB merupakan program pertama kali di Indonesia yang berhasil operasional & perlu di catat kami berhasil mengalahkan Malaysia, Thailand & Singapore dalam kompetisi yang dilakukan untuk mensetup AATP di sebuah perguruan tinggi. Target yang ingin kami capai saat ini adalah melakukan Training for Trainers supaya AATP di lembaga pendidikan lain di Indonesia dapat tumbuh & berkembang. Untuk itu Microsoft & ITB keduanya terbuka untuk melakukan kerjasama bagi lembaga pendidikan lain di Indonesia yang cukup serius, Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan di Indonesia untuk bekerjasama dengan berbagai industri kelas dunia untuk memperbaiki mutu SDM yang dihasilkan. Kunci kebehasilan dalam kerjasama ini adalah komitment bagi dunia pendidikan untuk membentuk SDM yang terbaik. Onno W. Purbo, Institute Teknologi Bandung