From: Onno W. Purbo To: naura muharani Subject: Re: permintaan wawancara Date: Friday, July 07, 2000 7:44 AM Sorry rada lelet soalnya baru pulang dari Surabaya ... kebanyakan mail & teler berat .. kalau butuh yang realtime bisa lewat telepon ke 021 420-4701 HP 0811 85 2542 (pake doa moga-moga lagi nyala) ----- Original Message ----- From: naura muharani To: Cc: Sent: Wednesday, July 05, 2000 3:52 PM Subject: permintaan wawancara > Selamat siang Pak Onno > Saya Ramadhian Adi Broto, wartawan harian ekonomi > Bisnis Indonesia. Saya ingin mewawancarai Bapak > seputar perkembangan terakhir di bidang teknologi > informasi (TI) di Indonesia. Wawancara ini rencananya > dimuat di edisi Minggu, 8 Juli 2000. > > Adapun sejumlah pertanyaan itu latar belakangnya > adalah peran pemerintah yang hingga kini terkesan > sangat lamban dalam menindaklanjuti perkembangan > aplikasi TI yang terjadi. > Bisa dicontohkan misalnya pada kasus VoIP yang mana > perusahaan yang mengkomersialkannya malah sekarang > diperkarakan karena dianggap melanggar UU yang > berlaku. Kalau perusahaan tsb memberikan akses ke publik (umum) supaya bisa menelepon pakai pesawat telepon biasa masuk ke peralatan mereka untuk di teruskan SLJJ / SLI-nya via Internet jadi bentuknya handset --> perusahaan (gateway) - Internet - telepon lain kalau yang bentuknya PC - Internet - PC PC - Internet - telepon sih engga apa-apa ... > Bisa disebut lagi ketidakjelasan aturan lainnya > seperti Fax over IP, ISP yang gratis, yang secara > khusus tampaknya berpangkal pada masalah monopoli > telekomunikasi oleh PT Telkom dan Indosat. ISP gratis sih bukan berpangkal dari monopoli telkom & indosat kalau FAX over IP kita-kira sama lah dengan VoIP jadi selama itu adalah PC - Internet - PC PC - Intrenet - FAX no problemo .. > Asumsi dasar dari semua itu adalah bahwa selama ongkos > telekomunikasi mahal maka hal ini akan membebani atau > bahkan menghambat pertumbuhan ekonomi. > Dalam kaitan ini bisa ditambahkan bahwa hal itu > sungguh-sungguh menghambat upaya pencerdasan bangsa > mengingat potensi pendayagunaan Internet yang > seharusnya bisa menjadi alternatif pemecahan bagaimana > meningkatkan kualitas SDM [tepatnya pencerdasan dalam > arti luas] Indonesia. > Saya telah mengumbpulkan sejumlah berita ataupun > wawancara Anda. Sekalian saya mohon perkenannya untuk > mengutip naskah yang sudah ada dalam penulisan saya. > > Dapun pertanyaannya: > > 1. Apa yang sebaiknya dilakukan pemerintah mengingat > adanya pertentangan antara apa yang diungkapkan dalam > UU No. 36/1999 dengan saat IPO Telkom dan Indosat? > Bisakah itu diterapkan pada 8 September mendatang? Yang sebaiknya dilakukan pemerintah & setahu saya malahan sedang diusahakan untuk dilakukan adalah mempercepat terminasi hak eksclusive Telkom & Indosat Pak Sasmito & Pak Eman setahu saya sedang berusaha agar terminasi itu bisa dilakukan akhir tahun 2000 tsb jadi harusnya OK .. sesudah itu kompetisi mulai diberlakukan .. cuma ya yang paling seru adalah metoda kompetisi apa yang dipakai? > > 2. Apa hambatan utama pengembangan TI di Indonesia > selain masalah monopoli penyelenggaraan jasa > telekomunikasi itu? Selain infrastruktur telekomunikasi + SDM yang paling utama (ini urusannya sama depdiknas, karena pemerintah kurang gigih dalam memandaikan bangsa kayanya) + tidak ada incentive sama sekali untuk memasukan peralatan IT harusnya kalau pemerintah comply perjanjian WTO tidak ada pajak untuk peralatan IT kan? + tidak ada kebijakan sama sekali untuk urusan IT ya kita yang berada di lapangan main aja sendiri sukur alhamdullilah engga direcokin pemerintah soalnya pemerintahnya engga punya visi yang jelas. > > 3. Sejauh mana peran dan prospek yang bisa dimainkan > pemodal luar negeri untuk turut mengembangkan industri > TI di Indonesia? kalau prospek jelas prospektif sekali indonesia sialnya kan BKPM kan banyak menahan modal asing masuk ke Indonesia untuk urusan IT ini ... Coba aja tanya ke BKPM mereka kasi engga ijin ISP ke 100% PMA? mudah engga dapat ijin untuk investasi Portal 100% PMA? kenyataannya susah banget koq .... biasa fulus. yang payah justru BKPM-nya koq .... > > 4. Bagaimana sebaiknya pemerintah menyikapi berbagai > implikasi aplikasi TI yang memang belum diatur secara > rinci? sebaiknya pemerintah jangan terlalu dalam campur tangan biarkan mekanisme pasar bekerja yang perlu dilakukan pemerintah adalah + pinterin orang Indonesia + bikin pemerintah yang bersih engga korup & suka fulus. + buat kemudahan buat pemodal asing untuk masuk. + persulit pinjaman utang ke luar negeri + permudah aliran investasi asing. + permudah aliran peralatan IT. > > 5. Bagaimana penilaian Anda secara umum tentang UU No. > 36/1999? Masih adakah kekurangan mendasar yang mesti > diperbaiki untuk mendukung industri TI? Secara umum untuk infrastruktur sih OK yang perlu dilihat adalah detail mekanisme perolehan lisensi dari pemerintahnya (ini biasanya bentuknya KEPMEN / PP) Selain itu yang masih bolong cukup besar adalah Cyberlaw-nya. > > 6. Berkaitan dengan keterbatasan infrastruktur yang > ada, setujukah Anda bahwa itu semua harus dibangun > pemerintah? Adakah pola tertentu dari negara lain yang > mungkin bisa diterapkan di Indonesia? Engga saya engga setuju kalau di bangun pemerintah harus dibangun swasta dengan mekanisme tanggung jawab cross subsidi yang tertuang dalam bentuk Universal Service Obligation (USO) > > 7. Berkaitan dengan masalah pendidikan bagaimana > sebaiknya pemerintah mendukung pemanfaatan dan > pemasyarakatan Internet? pemerintah terlalu mempersulit pendidikan di Indonesia ada Badan Akreditasi Nasional lah, ada Ujian negara lah ada banyak banget kkontrol kualitas yang menyebabkan justru susah orang Indonesia menjadi pinter ... bahkan ada kecenderungan besar yang terjadi adalah sogok menyogok itu semua harus di evaluasi kembali & sebaiknya di cabut aja .. masalah lain adalah materi bacaan / buku tentang IT yang berbahasa Indonesia yang masih kurang perlu sekali insentif buat penulis buku-buku ini .. cuma insentif ini akan ada dengan sendiri-nya kalau ada industri IT yang besar yang tumbuh di Indonesia ... > > 8. Tentang konsep proyek Bandung High Tech Valley yang > lebih berciri pendekatan supply, apakah Anda menilai > hal itu sebagai tidak adanya rencana matang > [pemerintah khususnya] untuk mengembangkan industri TI > Indonesia? adalah typical pemerintah Indonesia mereka melakukan pendekatan proyek / supply bukan pendekatan demand karena mereka selalu berasumsi bahwa demand-nya banyak padahal salah .. > > 9. Menurut Anda bagaimana pola ideal untuk > mengembangkan industri semacam itu? Apakah SDM-nya > cukup mendukung? Infrastruktur teknis dan non-teknis > apa yang perlu disiapkan pemerintah? create demand bukan berarti create infrastruktur create demand adalah proses pendidikan masyarakat proses pemberdayaan masyarakat ... > > 10. Peluang di sektor mana dalam industri TI yang > sesuai dengan kemampuan dan kondisi Indonesia saat > ini? kalau peluang sebetulnya hampir di semua sektor hanya saja saya melihat sebetulnya sektor yang paling feasible untuk bisa sustain, self-finance & impact-nya besar adalah sektor pendidikan .... > > 11. Anda telah melakukan 'gerilya' dengan secara > konsisten memberikan pelatihan, seminar baik secara > formal maupun informal tentang Internet dan TI. Sampai > kapan hal ini akan anda lakukan? Apa saja kendala > mendasar dari masyarakat yang Anda hadapi? sampai kapan? sampai bangsa indonesia pinter :-) ... kendala apa yang di hadapi di masyarakat? terutama tingkat pendidikan & wawasan informasi / pengetahuan yang sempit .. > > > Terima kasih atas perhatian dan bantuannya. > > > Hormat saya, > > Ramadhian Adi Broto > Wartawan Bisnis Indonesia > e-mail: nauram@yahoo.com > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Kick off your party with Yahoo! Invites. > http://invites.yahoo.com/ >