3100010 12/31/04 00:17:07 NASIONAL TIM TI KPU TIBA DI BANDA ACEH, SEGERA FUNGSIKAN KPUD Jakarta, 30/12 (ANTARA) - Tim Teknologi Informasi dari Komisi Pemilihan Umum (TI KPU) beranggotakan 10 personel yang dilengkapi peralatan sistem telekomunikasi satelit dan pengendali database online tiba di Banda Aceh, Kamis malam, dan segera bergerak mengembalikan fungsi jaringan telekomunikasi KPU-Daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) keesokan paginya. "Kami malam ini tiba di Banda Aceh setelah sekitar sembilan jam menunggu di Bandara Pekanbaru. Malam ini kami di bandara dulu, dan besok pagi bergerak ke KPUD Banda Aceh untuk memfungsikan kembali simpul-simpul database KPU yang ada di semua kecamatan," kata Basuki Suhardiman, Ketua Tim TI KPU, saat dihubungi ANTARA per telepon dari Jakarta, Kamis malam. Basuki, yang juga Ketua "Centre Network Research Group" di Institut Teknologi Bandung (CNRG-ITB), mengemukakan bahwa berdasarkan laporan awal dari personel KPUD di Banda Aceh dinyatakan secara fisik bangunan kantornya masih berfungsi. "Hanya saja, kami belum mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi di simpul-simpul KPU tingkat kecamatan di Aceh. Bisa jadi ada kerusakan teknis atau kami khawatir kehilangan sumber daya manusia," katanya. KPU dalam penyelenggaraan Pemilu 2004 membangun sistem database online yang dilengkapi fungsi "Geographical Information System" (GIS) yang memungkinkan siapa pun pengakses laman (situs Internet)-nya di http://tnp.kpu.go.id dan http://webgis.kpu.go.id dapat mengetahui berbagai potensi kependudukan seluruh wilayah Indonesia, terutama aspirasi politiknya. Oleh karena itu, Basuki mengemukakan, sistem TI KPU aplikasinya dapat dikembangkan fungsinya untuk mengolah data jumlah korban dan kerugian fisik akibat gempa, memantau alur bantuan medis, logistik, finansial maupun material, serta mengetahui perkembangan proses rehabilitasi hingga pemulangan pengungsi (repatriasi) pasca-bencana alam. Dalam hal itu, menurut dia, sistem TI KPU pasca-gempa memerlukan sejumlah perbaikan, karena terpantau adanya sejumlah peralatan di sebagian besar kecamatan di NAD tidak berfungsi atau sulit dihubungi. "Tim kecil KPU ini, antara lain bertugas untuk memastikan kendala yang terjadi dan sesegera mungkin mengembalikan fungsi simpul-simpul TI KPU yang ada di seluruh kecamatan. Selain itu, kami juga harus mengetahui keberadaan operator yang selama ini sudah terlatih," ujarnya. Operator TI KPU di tingkat kecamatan seluruh Indonesia, termasuk NAD dan Sumatera Utara yang dilanda bencana gempa dan gelombang tsunami pada Minggu (26/12) pagi, sebagian besar adalah mahasiswa dan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang non-partisan. "Bila seluruh simpul TI KPU di Aceh sudah berjalan normal, maka kami menyiapkan langkah penunjang database online mengenai proses penanggulangan bencana di Aceh dan Sumut. Kami sudah siapkan aplikasinya, dan sejumlah relawan kami juga segera tiba untuk mempercepat berfungsinya sistem ini," demikian Basuki. Sepuluh anggota Tim TI KPU yang pertama tiba pasca-gempa dan tsunami di Aceh itu adalah Ibnu Zubair, Hasbullah, Adi Wibowo, Dedi, Arif Fadilah, Muzzakir Jagir, Zainal Alatar, Jailani, Saifurrizi dan Basuki Suhardiman yang masing-masing dilengkapi peralatan telepon satelit untuk menjalankan fungsi telekomunikasi database online di tingkat kecamatan.- 3000410 12/30/04 10:02:43 NASIONAL TI KPU SEGERA DUKUNG SISTEM TELEKOMUNIKASI PASCA-BENCANA ACEH Jakarta, 30/12 (ANTARA) - Sistem Teknologi Informasi milik Komisi Pemilihan Umum (TI KPU) yang memiliki simpul melaporkan hasil Pemilihan Umum 2004 dari tingkat kecamatan seluruh Indonesia, segera dimanfaatkan guna mendukung telekomunikasi data pasca-bencana gempa dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara. "Pada hari ini kami berangkat di bawah koordinasi KPU dan TNI menuju wilayah Aceh untuk sesegera mungkin memanfaatkan sistem teknologi informasi yang sudah ada di tingkat kecamatan," kata Ketua Rombongan Tim TI KPU ke NAD, Basuki Suhardiman, kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Kepala "Central Network Research Group" (CNRG) di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengemukakan, selama Pemilu 2004 seluruh simpul TI KPU di kecamatan, termasuk di NAD dan Sumut, dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat diharapkan bermanfaat menjadi database pasca-bencana gempa dan tsunami yang terjadi awal pekan ini (26/12). Ia merinci, sistem TI KPU aplikasinya dapat dikembangkan fungsinya untuk mengolah data jumlah korban dan kerugian fisik akibat gempa, memantau alur bantuan medis, logistik, finansial maupun material, serta mengetahui perkembangan proses rehabilitasi hingga pemulangan pengungsi (repatriasi) pasca-bencana alam. Pada prinsipnya, Basuki mengemukakan, sistem TI KPU selama Pemilu 2004 dilengkapi fungsi "Geographical Information System" (GIS) yang memungkinkan siapa pun pengakses laman (situs Internet)-nya di http://tnp.kpu.go.id dan http://webgis.kpu.go.id dapat mengetahui berbagai potensi kependudukan seluruh wilayah Indonesia, terutama aspirasi politiknya. Hanya saja, Basuki menyatakan, sistem TI KPU pasca-gempa memerlukan pembenahan kembali, karena terpantau adanya sejumlah peralatan di sebagian besar kecamatan di NAD tidak berfungsi atau sulit dihubungi. "Oleh karena itu, kami mengirimkan tim kecil ke Aceh guna mengetahui kendala yang terjadi dan sesegera mungkin mengembalikan fungsi simpul-simpul TI KPU yang ada di seluruh kecamatan. Selain itu, kami juga harus mengetahui keberadaan operator yang selama ini sudah terlatih," ujarnya. Ia menambahkan, selama ini ikatan persaudaraan dan kinerja individu di antara operator TI KPU di seluruh tingkat kecamatan secara nasional terhitung sangat baik, sehingga jika ada kendala dari sisi teknis maupun sumber daya manusia, maka para operator di luar wilayah NAD dan Sumut akan sangat dapat diandalkan memberikan peransertanya.